Penampakan Diri Yesus Kepada Maria Magdalena

Penampakan Diri Yesus Kepada Maria Magdalena – Yesus tiba-tiba bertemu dengan mereka (wanita yang datang ke kuburan Yesus pada hari Minggu pagi) dan berkata, “Salam untukmu.” Mereka mendekatinya, memeluk dia dengan kaki mereka, dan menyembah dia (Matius 28: 9). Yesus berkata kepadanya: “Jangan peluk aku, karena aku belum pernah ke ayahku, tetapi untuk memberi tahu saudara-saudaraku bahwa sekarang aku akan pergi ke ayahku dan ayahmu, Tuhanku. Dan Tuhanmu.” (Yohanes 20: 17).

Penampakan Diri Yesus Kepada Maria Magdalena

 Baca Juga : 4 Penampakan Yesus Setelah KebangkitanNya

apparitions – Seorang pembaca bertanya: “Mengapa umat Maria Magdalena dan Maria lainnya diizinkan memeluk kaki Yesus dalam Matius 28: 9, tetapi dalam Yohanes 20:17, Yesus tidak mengizinkan orang Maria Magdalena Menyentuhnya?” Ketika ia bertanya kepada Maria Magdalena bahwa dia kuda tidak pernah diizinkan untuk menyentuh Yesus, tetapi diizinkan untuk memeluk kaki Yesus, penanya melakukan kesalahan (Matius 28: 9).

Susunan dari peristiwa- peristiwa pada pagi kebangkitan yang agung itu amat bisa jadi merupakan semacam ini. Pada dinihari di hari Minggu itu, para wanita yang sudah melihat pemakaman Yesus( Mat. 27: 61) kembali ke makam itu( Luk. 23: 55- 56). Kelihatannya mereka kurang ingat kalau suatu batu besar sudah ditempatkan buat menutupi pintu masuk ke dalam makam itu( Mrk. 16: 3). Di antara para wanita ini merupakan Maria bunda dari Tuhan; Yohana; Maria Magdalena( Lukas menyebutnya Maria dari Magdala); Maria bunda Yakobus, Yoses( Yusuf), serta Salome; serta bunda dari kanak- kanak Zebedeus( Mat. 27: 56; Mrk. 16: 1; Luk. 23: 55; 24: 10).

Kala para wanita itu memandang kalau batu itu telah digulingkan dari pintu masuk ke dalam makam itu( Mrk. 16: 4), Maria Magdalena lekas merumuskan kalau terdapat orang yang sudah mencuri badan Tuhan. Hingga beliau berlari kembali buat berikan ketahui Simon Petrus serta anak didik yang lain yang dikasihi Yesus( Yoh. 20: 1- 2). Dengan begitu, beliau tidak menemani para wanita itu hingga ke makam ataupun di dalam ekspedisi mereka kembali ke Yerusalem.

Kala mengikuti informasi dari Maria Magdalena kalau badan Tuhan sudah dicuri, Petrus serta Yohanes berlari ke makam buat mencari ketahui sendiri( Yoh. 20: 2- 10). Maria Magdalena kembali ke makam menyusul Petrus serta Yohanes, tetapi beliau hingga di situ kala kedua anak didik itu telah berangkat( Yoh. 20: 11 dst.). Kemudian Tuhan menampakkan diri“ awal mula” pada Maria Magdalena( Mrk. 16: 9), serta setelah itu pada para wanita yang lagi dalam ekspedisi kembali dari makam ke Yerusalem.

10 kali penampakan Tuhan pada para anak didik serta banyak orang yang lain sepanjang 4 puluh hari antara kebangkitan serta kenaikan- Nya merupakan peristiwa- peristiwa yang luar lazim. Yesus memakai penampakan- penampakan diri ini buat meyakinkan pada para anak didik kalau Beliau sudah bangun dari antara orang mati, serta buat mengajari mereka mengenai alam semesta dari kebangkitan- Nya serta buatan yang hendak Beliau jalani kala beliau naik ke sorga serta bersandar di sisi kanan Allah. Tiap penampakan diri ini diadaptasikan dengan cara sempurna buat tujuan dari penampakan itu sendiri. Hingga Yesus menampakkan diri dalam bentuk- bentuk yang berlainan pada kesempatan- kesempatan yang berlainan( Mrk. 16: 12; Yoh. 21: 4). Catatan yang di informasikan Tuhan pada mereka yang menyambut penampakan diri- Nya merupakan dengan cara spesial diperuntukkan untuk mereka serta keinginan mereka pada dikala itu. Ini pula menarangkan kenapa para wanita diizinkan buat menjamah Yesus, sebaliknya Maria Magdalena tidak diizinkan buat melaksanakan perihal yang serupa.

Yesus menampakkan diri pada para wanita yang kembali dari makam itu buat membuktikan kalau Beliau betul- betul sudah bangun dari antara orang mati, buat menghasilkan betul- betul nyata kalau Beliau bukan setan ataupun makhluk halus, serta menginstruksikan pada mereka buat berikan ketahui para murid- Nya kalau Beliau sudah bangun( Mat. 28: 9- 10). Hingga para wanita itu diizinkan buat menjamah Yesus buat membuat mereka percaya kalau Beliau memanglah merupakan Tuhan yang serupa dengan yang tadinya mereka kasihi serta layani.

Namun penampakan diri pada Maria Magdalena mempunyai tujuan yang berlainan. Maria Magdalena dipadati kasih yang mendalam pada Tuhan, sebab Tuhan sudah mengusir 7 arwah kejam dari dirinya( Luk. 8: 2; Mrk. 16: 9). Beliau sudah menciptakan panggilannya di dalam mencermati keinginan Yesus kala Beliau berceramah di Palestina( Mat. 27: 55- 56). Menurutnya, kematian Yesus teramat menyakitkan sebab beliau tidak dapat lagi melayani kebutuhan- kebutuhan Yesus, serta kematian Yesus sudah membuat ia kehabisan tujuan hidupnya. Saat ini beliau amat mau membagikan ciri kasihnya yang terakhir pada Tuhannya dengan menyiapkan tubuh- Nya dengan cara sebaiknya buat pemakaman. Apalagi hasrat ini juga tidak dapat beliau jalani sebab terdapat orang yang mencuri badan Yesus, alhasil beliau betul- betul hancur batin.

Kala Yesus melaporkan diri- Nya pada Maria Magdalena, beliau dipadati bahagia yang besar, sebab beliau saat ini bisa kembali melayani keinginan Tuhan di bumi ini. Hingga Yesus wajib memberitahunya kalau jasa semacam itu tidak lagi dimungkinkan, sebab Beliau kembali ke dalam kehidupan ini bukan buat jasa lain di bumi, namun kalau Beliau sudah dibangkitkan dengan badan kebangkitan, yang dicocokkan buat hidup di sorga. Dalam faktanya, Beliau hendak lekas naik ke sorga di mana Beliau tidak hendak lagi terdapat bersama Maria– walaupun tinggalnya Yesus di sorga hendak jadi berkah yang lebih besar untuk Maria dari jasa apa juga di bumi( Yoh. 20: 17). Hingga, Maria Magdalena tidak diizinkan buat menjamah- Nya, sebab dorongan Maria merupakan mau kembali meneruskan pelayanan- pelayanannya di bumi ini.

Baca Juga : Gereja dan Literasi Media

Kita pula wajib mencermati kalau Maria Magdalena mengidentifikasi Tuhan bukan dengan memandang Ia, melainkan dengan mengikuti suara- Nya kala Tuhan memanggil namanya( Yoh. 20: 16). Dikala ini juga Yesus senantiasa memanggil pemeluk kepunyaan- Nya dengan nama- nama mereka dari takhta- Nya di sorga di sisi kanan Allah. Beliau memanggil mereka lewat pemberitaan Injil serta lewat Arwah di dalam batin mereka. Beliau memanggil mereka bukan dengan nama- nama duniawi mereka, melainkan dengan nama- nama rohani mereka: mereka yang berjerih letih serta berbeban berat, yang miskin dalam arwah, yang lemas halus, mereka yang lapar serta dahaga hendak bukti, dan lain- lain. Serta kala Beliau memanggil pemeluk kepunyaan- Nya dengan nama- nama mereka, mereka mengidentifikasi Ia– semacam Maria mengidentifikasi Ia kala Beliau memanggil dirinya. Hingga, lewat salib serta kebangkitan- Nya, percakapan Yesus sendiri digenapi:“ Namun siapa yang masuk lewat pintu, beliau merupakan mengangon biri- biri. Buat ia pengawal membuka pintu serta domba- domba mencermati suaranya serta beliau memanggil domba- dombanya tiap- tiap bagi namanya serta menuntunnya ke luar. Bila seluruh dombanya sudah dibawanya ke luar, beliau berjalan di depan mereka serta domba- domba itu menjajaki ia, sebab mereka memahami suaranya”( Yoh. 10: 2- 4).