Kesaksian Penampakan Bunda Maria

Kesaksian Penampakan Bunda Maria – Sepanjang sejarah gereja, Tuhan Yesus dan Perawan Maria menyertai gerejanya untuk memperkuat iman, terutama ketika muncul di saat-saat kritis dan memberikan pesan dan tanda surgawi untuk memperkuat iman. Banyak orang Kristen mengaku telah menerima kunjungan dari surga, tetapi sepanjang sejarah, ada banyak peristiwa hantu besar yang sebagian diakui oleh otoritas gereja, sementara validitas peristiwa hantu lainnya masih dalam penyelidikan. Forum ini memperkenalkan Anda pada banyak penampakan Tuhan Yesus dan istri kami.

Kesaksian Penampakan Bunda Maria

 Baca Juga : Mukjizat, Muncul Figur Yesus Serta Bunda Maria di Tengah Wabah

apparitions – Kami berusaha keras untuk menjaga ceritanya sebagaimana adanya dan melampirkan gambar sebanyak mungkin. Kita harus melihat semua ini dari sudut pandang iman dan tuntunan gereja, sehingga cerita, pesan, dan tanda yang diberikan sesuai dengan ajaran gereja benar-benar bermakna.
Koleksi Saksi Hantu:

Zeitun: Keajaiban di Gereja Santa Maria

Di tanah Mesir, persisnya di Zeitun, Ibu Tuhan kita Yesus Kristus tiba mendatangi bumi di bulan April 1968.

Zeitun, suatu area di pinggiran kota Kairo, menghalangi wilayah yang sempat jadi bagian Heliopolis( bangsa Mesir mengenalinya dengan julukan On, dalam bahasa Yunani diketahui selaku Kota Mentari).

Saat ini Zeitun mempunyai banyak masyarakat, sementara itu sebagian tahun yang kemudian, Zeitun ialah pinggiran kota Kairo yang beberapa besar merupakan area padang pasir pasir serta berada kurang lebih 10 mil dari Bengawan Nil. Dengan bertambahnya masyarakat serta dengan perkembangan ilmu wawasan yang bawa pengairan, wilayah ini jadi bertumbuh.

Bangunan- bangunan serta taman- taman berhamburan di wilayah padang pasir yang kering ini serta kesimpulannya dibagi- bagi jadi sebagian area di pinggiran kota Kairo.

Zeitun selaku salah satu area kota Kairo dikelilingi oleh wilayah Matariya, Ayn Shams serta Heliopolis.

Di belokan Jalur Tumanbay( jalur raya penting) serta jalur Khalil di Zeitun, terdapat suatu gereja Koptik Kolot yang diberi julukan Gereja Santa Maria, julukan yang didapat buat meluhurkan Si Gadis. Julukan Khalil didapat dari julukan keluarga Khalil Ibrahim, keluarga yang amat besar dedikasinya pada gereja ini.

Pada tahun 1918, salah satu badan keluarga banyak raya ini mempunyai tanah kecil di Zeitun. Beliau lagi hadapi darurat keluarga. Kemudian Ibu Maria menampakkan diri dalam suatu pandangan ataupun mimpi serta berkata padanya supaya membuat suatu gereja Koptik( Gereja Kolot di Mesir bersumber pada tahta Santo Markus) di atas tanah itu buat meluhurkan Ibu Maria. Ibu Maria berkomitmen hendak merahmati gereja itu dalam durasi 50 tahun. Hingga, dibangunlah gereja itu dengan alibi itu. Gereja itu berakhir dibentuk pada tahun 1924. Bila kamu memandang di bagian dalam kubah yang besar dari gereja ini, kita hendak menciptakan gambar Gadis Maria.

Saat ini, gereja ini terletak di tengah banyak aktivitas tiap hari. Dari jalan- jalan padat jadwal disekelilingnya, banyak orang tiba serta berangkat dengan urusannya, kadangkala menyudahi sesaat, merambah gereja serta membungkukan kepala mereka buat berharap. Pohon- pohon disekeliling gereja berikan keelokan tertentu.

Mentari memperanggun gereja ini dengan kehangatan sinarnya, serta di malam hari, cahaya bulan mempercantik dengan refleksi bangunannya. Namun Tuhan kita memperanggun gereja kecil ini dengan cahaya yang lebih jelas dari banyak cahaya mentari ataupun bulan. Rahmat- Nya betul- betul sudah mengakhiri tradisi tiap hari Zeitun.

Bisakah kamu bayangkan, keceriaan apa yang tiba ke batin serta benak banyak orang beragama di Zeitun dikala mereka tidak khawatir lagi, serta heran atas kejadian yang terjalin pada bertepatan pada 2 April 1968.

Mereka siuman seluruhnya kalau dengan belas kasihan Tuhan, bentuk beranjak yang mereka amati dengan mata mereka sendiri di kubah gereja itu merupakan transfigurasi dari Ibu Maria sendiri!

Gambar yang dapat kamu amati disini didapat oleh Fawzi Mansour, seseorang arsitek yang bermukim di Heliopolis, terbuat pada hari- hari dini penampakan Ibu Maria. Simaklah alangkah salib yang dibuat dari semen di depan Ibu Maria kayaknya mengucurkan kilasan cahaya. Bagi informasi di setiap hari Mesir Watani, kejadiannya merupakan selaku selanjutnya:

“ Hari itu merupakan hari Selasa, 2 April 1968, jam 8. 30 malam.

Sebagian pekerja di hanggar kepunyaan Angkutan Kota yang terdapat di melintas gereja lagi melaksanakan pergantian jam kegiatan. Terdapat pula sebagian perempuan yang lagi melalui jalur.

Seketika, timbul gerakan- gerakan yang abnormal di tengah- tengah kubah gereja dimana terpancang suatu salib. Aksi ini menarik atensi para perempuan mulanya serta 2 dari pekerja yang lagi menikmati segelas teh di pintu masuk hanggar( mereka merupakan kalangan Mukmin).

Panorama alam yang terlihat dalam hitam merupakan semacam seseorang wanita belia dengan busana putih yang bersimpuh dibawah salib yang terdapat di atas kubah gereja.

Perihal ini amatlah abnormal sebab kubah itu sedemikian itu bundar, dengan dataran yang amat licin. Seluruh laki- laki serta perempuan pejalan kaki terpana di tempat mereka tiap- tiap.

Dikala mereka seluruh menunjuk ke kubah, seseorang pekerja berteriak pada wanita belia itu supaya tidak melompat turun. Sebab beliau tidak dapat memandang mukanya, beliau berasumsi wanita itu akan bunuh diri. Pekerja itu kemudian berdialog dengan seseorang laki- laki disebelahnya serta tiap orang mulai berbisik. Kemudian bisikan- bisikan itu berganti jadi jeritan peringatan. Wanita itu juga berdiri.

“ Mereka seluruh melihatnya semacam berpakaian jelas sinar, serupa semacam panorama alam yang kerap dihubungkan dengan Gadis Maria. Salah satu perempuan yang terdapat di situ berteriak“ Za Gha ruta” ataupun jeritan keceriaan. Tanpa siuman, ia berteriak:“ Settena Mariam,” yang berarti“ Ibu kita, Maria.” Perempuan itu kemudian memohon berkah dari Ibu Maria.

Seorang bergegas mencari pastur, yang lain berupaya mencari gerombolan pahlawan. Kemudian perempuan itu lenyap. Seseorang pekerja di hanggar yang sudah menunjuk dengan jemari telunjuknya yang diperban pada Ibu Maria serta berteriak:“ Bunda, janganlah melompat”.

Pekerja itu dijadwalkan buat melaksanakan pembedahan memotong jemari besok harinya sebab pembusukan, namun dikala penutup cedera dibuka, dokter melaporkan kalau jarinya membaik keseluruhan.

Insiden sehabis pemberitaan di koran- koran semacam Egyptian Gazette, Watani serta koran- koran lain tidak hendak bisa menggambarkan kembali dengan utuh sebab hendak mengaitkan banyak saksi serta penjelasan dari jutaan jiwa serta emosi- emosi mereka. Akibat totalitas dari penampakan ini tidak bisa sedemikian itu saja dibiarkan.

Pengikut Kristen lebih sedikit dari kalangan Mukmin di Mesir, namun permintaan pengikut Kristen tidak sempat putus. Bukanlah membingungkan ataupun abnormal untuk kita– banyak orang di luar Mesir yang mengenali kondisi di dalam Mesir– buat menciptakan mukjizat yang terjalin di Gereja Santa Maria.

Allah Bapa sudah memilah Maria sebab ketaatan serta kehinaan hatinya buat jadi Ibu si Pelunas. Kedudukan Maria dalam Konsep PenebusanNya tidak bisa disangkal. Buat yang yakin, Maria tidaklah obyek deifikasi.

Maria menemukan segan yang dalam dari banyak orang yang mengenali kasih Allah serta yang mengenali kalau melalui kasih- lah mereka bisa bertahan dalam pengharapan buat semua orang.

Gambar yang lain didapat oleh juru foto dari Jerman yang tiba ke Kairo buat mengutip film untuk stasiun tv. Gambar itu memantulkan gimana aku berjumpa dengan Gadis Maria pada 13 Agustus 1968, jam 4. 30 pagi.( Dalam 3 minggu kunjungan aku ke Mesir di bulan Agustus 1968, aku menghabiskan keseluruhan durasi 8 hari di Gereja Santa Maria, Zeitun). Aku sudah menghabiskan 4 malam awal di Gereja Zeitun serta tidak memandang apa- apa.

Pada malam kelima, kurang lebih jam 4. 15 pagi, aku memandang 4 kilasan ataupun kobaran api bercorak kuning yang menyelimuti depan gereja. Berikutnya, kurang lebih jam 4. 30 pagi, Gadis Maria menampakkan figurnya dengan cara utuh dengan kedua koyak tangannya di sisi serta setelah itu, dengan cara lambat- laun, tangan itu beranjak, mengatup dalam tindakan berkah. 2 meteor ataupun bintang jatuh yang seakan beranjak turun dari kayangan, membuat salib di balik kepalanya. Ia lenyap serta kembali lagi dalam posisi yang serupa sekali lagi. Aku melafalkan berkah Rosario, suatu yang tidak sempat aku jalani tadinya. Orang banyak dari seluruh arah lalu membanjiri gereja Santa Maria, seluruhnya berharap bantuan Ibu Maria dalam menyanjung Allah.

Sehabis aku bertamu 3 kali lagi, pada malam kunjungan yang ketiga, aku melihatnya sesaat. Kali ini, seikat cahaya nampak melingkupi gereja serta ia berdiri disitu, di atas tanah di sisi gereja Santa Maria dengan posisi yang serupa semacam yang kita tahu melalui arca penampakan Ibu Maria di Fatima.

Ia menampakkan diri, kemudian lenyap serta kemudian menampakkan diri lagi, tiap kali menunduk serta beranjak semacam orang hidup.

Anak pria aku, Nagi, pada baya 9 tahun memandang kontur Gadis Maria.

Selanjutnya merupakan statment seseorang saksi mata yang kata- katanya melukiskan dengan pas pandangan yang aku bisa:

“ Aku memandang panorama alam yang bergelimang sinar jelas dengan bundaran biru yang terbingkai kilasan sinar. Lambat- laun, panorama alam itu jadi lebih nyata, sampai bentuk Maria jadi lebih nyata untuk banyak banyak orang yang terkumpul penuhi area di sekitar Gereja Zeitun. Bundaran kilasan sinar, untuk aku, kayaknya menandakan keutuhan yang abadi, selaku analogi yang kontras dengan durasi kita yang terbatas di bumi.”

Sehabis bertepatan pada 2 April, searah dengan pergerakan durasi, banyak saksi yang berkata memandang Ibu Maria tiap malam harinya. Semenjak awal mulanya, kayaknya Ibu Maria pergi menemui laki- laki, perempuan serta kanak- kanak dari balik gorden yang tidak nampak. Sewaktu ia tiba, Tuhan kita Yesus Kristus- lah yang membukakan gorden itu menurutnya.

Ia tidak hendak melaksanakannya sendiri. 2 ribu tahun yang kemudian, Ibu Pelunas kita serta Puteranya, Yesus Kristus, diketahui oleh Santo Markus. Bersama Santo Petrus, Santo Markus melaksanakan ekspedisi serta selesai di Alexandria, Mesir. Di sinilah tempat awal kali Santo Markus mengawali pewartaan kepercayaan Kristiani serta jadi Uskup awal Gereja Kristen Mesir( diketahui dengan gelar Gereja Koptik Kolot).

Pada dikala ini, Yang Agung Shenouda III, merupakan pengganti Santo Markus yang ke 117 dalam suksesi apostolik. Mesir mempunyai kurang lebih 40 juta masyarakat yang kebanyakan berkeyakinan Islam. 10 juta penduduknya merupakan pemeluk Kristen serta mayoritas melekap Koptik Kolot. Di semua area Timur Tengah, terdapat kurang lebih 20 juta pengikut Koptik Kolot. Pada pemeluk Koptik Kolot inilah Ibu Maria menampakkan diri begitu juga beliau diamati oleh banyak pemeluk yang lagi terletak di sekeliling Gereja.

Penampakkan Ibu Maria terjalin sepanjang nyaris 2 tahun dengan gelombang 2 sampai 3 kali dalam sepekan. Seorang wajib terletak di gereja Santa Maria Zeitun buat melihat kehadirannya. Durasi penampakannya tidak bisa diperkirakan. Ibu Maria lebih kerap menampakkan diri pada hari- hari raya Gereja ataupun satu hari tadinya. Terdapat 32 hari raya Gereja dalam penanggalan Koptik Kolot buat meluhurkan Bunda Yesus, Santa Gadis Maria.

Semprotan cahaya hendak timbul diatas gereja, serta setelah itu di dalam cahaya itu, si Gadis hendak timbul.

Dalam sebagian malam, Ibu Gadis Maria hendak menampakkan diri buat durasi sebagian menit sampai 8 jam.

Pemeluk bisa melihatnya serta kemudian kembali buat mengajak keluarganya ke gereja, mengajak sahabat ataupun mengutip kamera, serta kembali ke gereja lagi buat menemui Ibu Maria dalam fadilat Allah.

Ibu Maria nampak dalam maksud penuh, beranjak semacam orang lazim, menunduk pada orang banyak.

Sering- kali, ia menggenggam puncak daun palem yang dilambaikannya pada orang banyak selaku berkatnya.

Sering- kali, ia menggenggam salib yang dipakainya buat merahmati orang banyak.

Dalam durasi yang lain, ia nampak berseri- seri serta bercahaya, dengan kekuasaan bintang, berkimbang- kimbang melewati Gereja, kakinya nampak tidak memegang asbes gereja.

Sehabis sebagian durasi melalui penampakannya yang intensif, banyak yang berupaya membuat fotonya.

Namun dikala penampakan berjalan, mayoritas dari mereka sedemikian itu kagum, kagum serta diliputi keceriaan tidak terbatas alhasil tidak bisa jadi buat melaksanakan apa juga.

Tangan serta jemari tidak bisa digerakkan buat memencet tombol kamera.

Namun, dengan belas kasihan Tuhan, serta pula buat fakta untuk generasi kita, potret- potret sukses pula terbuat.

Pada pagi 13 April, 2 buah gambar didapat oleh Wagih Risk Matta( yang sudah menulis novel yang amat bagus dalam bahasa Arab mengenai penampakan Santa Maria yang diiringi lebih dari 12 potret- potret).

Cuma sinar disekitar bentuk Maria di lantai

Gereja terlihat dalam potret- potret ini.

Bila Kamu sempat tiba ke situ serta memandang penampakannya, Kamu bisa memandang bentuk Ibu Maria di dalam potret- potret itu, walaupun film kamera cuma membekuk cahaya disekeliling bentuk Maria.

Baca Juga : Gereja dan Literasi Media

Simaklah kepala dalam lukisan awal.

Dalam lukisan kedua, kepala nampak mulai lenyap.

Aku terkenang hendak suatu pustaka mengenai penampakan Maria di Fatima, Portugal tahun 1917.

Dikala ketiga kanak- kanak yang sudah memandang Gadis Maria ditanya dengan cara terpisah, mereka berkata kalau kepalanya nampak lenyap dulu.

Potret- potret ini didapat dikala penampakan Maria sepanjang 10 menit dengan selang durasi 5 menit yang diterbitkan oleh koran- koran di Mesir.

Potret- potret ini tidak mengundang pendapat banyak pihak sebab, semacam yang aku tuturkan tadinya, bentuk Ibu Maria tidak nampak nyata.

Kepala Aspek Fotografi dari surat kabar semi- resmi Mesir, Angkatan laut(AL) Ahram, berkata kalau tidak terdapat game dalam pencetakan potret- potret itu.

Wagih Risk Matta sendiri mendapatkan pengobatan dikala mendatangi Gereja Zeitun.

Ini merupakan gambar lain yang terbuat oleh Wagih Risk Matta.

Obyek yang menyamai kukila merpati, bundar serta bercorak kebesaran nampak mengucurkan sinar serta umumnya nampak dengan sayap- sayap yang tidak beranjak.

Aparat Ladang Fauna Kairo yang dimintai penjelasan serta tiba ke Zeitun melaporkan kalau kukila merpati tidak melambung di malam hari.

“ Bila dipaksakan, mereka hendak jatuh ke tanah”.

Burung- burung merpati dengan cara kebatinan nampak saat sebelum serta setelah penampakan Ibu Maria, tiap jam dikala malam hari serta menjelang petang.

Sering- kali, burung- burung itu timbul dalam hitungan 2 ataupun 7 akhir yang membuat salib, sering- kali 12 akhir dalam suatu aturan serta senantiasa terdapat seekor yang jadi pemimpinnya.

Bila mereka lenyap, mereka hendak kembali dengan aturan yang serupa.

Gambar ini dikirim oleh pengedit surat kabar Watani.

Michael Takla berkata kalau gambar ini didapat oleh“ seseorang saksi mata yang terpercaya, seseorang perempuan dari Alexandria.”

Aku tidak mempunyai namanya.

Gambar ini serupa dengan gambar yang didapat oleh pemotret asal Jerman namun menampilkan muka dari merpati- merpati ataupun obyek- obyek lagi melambung yang diamati oleh saksi mata yang muncul dikala itu di Gereja.

Semua gambar, lukisan, gambar yang diperlihatkan disini sudah dibuktikan oleh banyak saksi mata dengan mimik muka berbeda- beda.

“ Ia terlihat serupa semacam ini!”

“ Betul, semacam inilah dikala aku melihatnya!”

“ Dari mana anda memperoleh gambar ini?”

“ Betul, beginilah aku melihatnya pada bertepatan pada 1 April 1968!” serta serupanya serta serupanya.