Kebangkitan dan Kenaikan Yesus

Kebangkitan dan Kenaikan Yesus – Perjanjian Terbaru menerangkan kalau kebangkitan Yesus dari neraka merupakan realitas dalam asal usul orang serta asal usul pelunasan.

Kebangkitan dan Kenaikan Yesus

 Baca Juga : Setelah Kebangkitan-Nya, Yesus Muncul Pertama-tama kepada Bunda Maria

apparitions – Faktanya, Santo Paulus menulis kepada jemaat Korintus sekitar tahun ke-56: “Apa yang saya terima secara pribadi sangat penting bagi saya bahwa Kristus telah mati untuk dosa-dosa kita menurut Alkitab dan dia dikuburkan. Dia dikuburkan.

Menurut Alkitab , ia dibangkitkan kembali pada hari ketiga, ia muncul di Kefas dan kemudian dalam dua belas “(1 Korintus 15: 3-4).

Rasul Paulus berbicara tentang tradisi kebangkitan yang hidup di sini, yang dia dengar setelah pertobatan di gerbang Damaskus (bandingkan Kisah Para Rasul 9: 3-18).

Kubur kosong menandai Kristus yang bangkit

Buku Bersih Akad Terkini menggambarkan mengenai kuburan kosong selaku titik dini cerita kebangkitan Yesus. Namun peristiwa kuburan kosong ini tidak langsung dengan sendirinya jadi fakta mengenai kebangkitan.

Perempuan- perempuan yang memandang kuburan Yesus yang kosong, awal mulanya berasumsi kalau jenazah Yesus didapat orang( bandingkan Yohanes 20: 13; Matius 28: 11- 15). Meski begitu, kuburan kosong itu merupakan satu fakta yang amat berarti buat seluruh orang.

Dengan memandang peristiwa kuburan kosong, serta memandang” kain kafan terdapat di tanah”( Yohanes 20: 6), hingga mereka jadi yakin kalau Yesus betul- betul bangun( Yohanes 20: 8).

Mereka kesimpulannya yakin, kalau jenazah Yesus tidak didapat oleh orang, serta kalau Yesus tidak kembali lagi ke sesuatu kehidupan duniawi semacam Lasarus( bandingkan Yohanes 11: 44).

Yesus menampakkan Diri

Cerita kalau Yesus bangun dikuatkan dengan cerita penampakan Yesus. Awal kali Yesus menampakkan diri pada Maria dari Magdala, Maria Bunda Yakobus serta Salome( bandingkan Matius 28: 9- 10; Yohanes 20: 11- 18). Merekalah saksi kebangkitan Yesus yang awal kali. Setelah itu Yesus menampakkan diri pada Petrus, setelah itu pada kedua simpati murid- Nya( bandingkan 1 Korintus 15: 5).

St. Thomas Aquinas menarangkan kalau terdapat 5 alibi kenapa Kristus bangun.

Awal, buat melaporkan kesamarataan Allah. Kristus yang berkenan patuh pada kemauan Allah, mengidap serta meninggal telah sebaiknya ditinggikan dengan kebangkitan- Nya yang agung.

Kedua, buat menguatkan kepercayaan kita. Rasul Paulus menorehkan,” Namun andaikata Kristus tidak dibangkitkan, hingga sia- sialah pemberitaan kita serta sia- sialah pula keyakinan kalian.”( 1Korintus 15: 14) Dengan kebangkitan- Nya, hingga Kristus sendiri meyakinkan kalau Ia merupakan Tuhan, serta meyakinkan kalau kematian- Nya tidaklah satu kegagalan, tetapi ialah satu kemenangan yang bawa kehidupan.

Ketiga, buat menguatkan pengharapan. Sebab Kristus meyakinkan kalau Ia bangun serta bawa banyak orang bersih bersama dengan- Nya, hingga kita bisa memiliki pengharapan yang kokoh, kalau pada waktunya, kitapun hendak dibangkitkan oleh Kristus. Serta inilah yang jadi pewartaan para rasul, semacam yang dibilang oleh rasul Paulus” Jadi, pada saat kita beritakan, kalau Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, gimana bisa jadi terdapat di antara kalian yang berkata, kalau tidak terdapat kebangkitan orang mati?”( 1Korintus 15: 12). Bersama- sama dengan Ayub, kita bisa mengatakan” Namun saya ketahui: Penebusku hidup, serta kesimpulannya Beliau hendak bangun di atas abu. yang saya sendiri hendak memandang berpihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan- Nya serta bukan orang lain. Batin sanubariku merana sebab kangen.”( Ayub 19: 25, 27).

Keempat, supaya kita bisa hidup dengan bagus. St. Thomas mengambil Bulu halus 6: 4,” Dengan begitu kita sudah dikuburkan bersama- sama dengan Ia oleh baptisan dalam kematian, biar, serupa semacam Kristus sudah dibangkitkan dari antara orang mati oleh fadilat Bapa, begitu pula kita hendak hidup dalam hidup yang terkini.” Dengan begitu, kebangkitan Kristus mengarahkan kita buat tetap hidup dalam hidup yang terkini, ialah hidup dalam Arwah.

Kelima, buat menangani buatan keamanan Allah. Buatan keamanan Allah tidak selesai pada kematian Kristus di kusen salib, tetapi selesai pada kemenangan Kristus, ialah dengan kebangkitan- Nya. Rasul Paulus menorehkan” ialah Yesus, yang sudah diserahkan sebab pelanggaran kita serta dibangkitkan sebab pembenaran kita.”( Bulu halus 4: 25)

Seperti Apakah Kebangkitan Yesus?

Badan kebangkitan Kristus tidaklah semacam makhluk halus, tetapi tubuh- Nya yang serupa, yang disiksa serta disalibkan, cuma badan itu telah dimuliakan.

Yesus yang sudah bangun berkaitan langsung dengan muridmurid- Nya: Beliau membiarkan diri- Nya diraba( bandingkan Lukas 24: 39; Yohanes 20: 27). serta Beliau makan bersama mereka( bandingkan Lukas 24: 30. 41- 43; Yohanes 21: 9. 13- 15).

Beliau mengajak mereka buat membenarkan kalau Beliau bukan makhluk halus( bandingkan Lukas 24: 39), kebalikannya buat membetulkan kalau badan yang terkini bangun begitu juga Beliau berdiri di depan mereka, merupakan betul- betul badan yang serupa dengan yang disiksa serta disalibkan, sebab Beliau sedang membuktikan bekas- bekas kesengsaraan- Nya( bandingkan Lukas 4: 40; Yohanes 20: 20. 27).

Namun badan yang betul serta sungguhsungguh ini berbarengan pula mempunyai sifat- sifat badan terkini yang telah dimuliakan: Yesus tidak lagi terikat pada tempat serta durasi, namun bisa terdapat cocok dengan kehendak- Nya, di mana serta pada saat Beliau kehendaki( bandingkan Matius 28: 9. 16- 17; Lukas 24: 15. 36; Yohanes 20: 14. 19. 26; 21: 4).

Badan kebangkitan merupakan badan illahi. Seperti itu penyebabnya Yesus yang bangun pula leluasa buat menampakkan Diri, cocok dengan kehendak- Nya: dalam wujud badan seseorang juru ladang( bandingkan Yohanes 20: 14- 15) ataupun” dalam satu wujud lain”( Markus 16: 12) dari wujud yang telah terbiasa buat para anak didik.

Kebangkitan Yesus bukan berarti kembali di kehidupan duniawi

Kebangkitan Yesus bukan berarti jika Yesus ke duniawi sejenis yang dialami oleh puteri Yairus, anak muda Naim, serta Lasarus sedetik setalah mereka dibangkitkan Yesus saat sebelum wafatNya. Aksi Yesus kepada mereka sekedar buat membagikan fakta kewenangan Yesus selaku barid Bapa. Nanti mereka yang sudah dibangkitkan oleh Yesus hendak mati lagi. Kebangkitan Kristus memanglah lain karakternya. Badan Yesus yang bangun merupakan badan yang dipadati dengan kewenangan Arwah Bersih, badan yang ilahi, ataupun dalam sebutan Paulus” Yang surgawi”( bandingkan 1 Korintus 15: 35- 50).

  Baca Juga : Sejarah Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia yang Harus Anda Ketahui 

Kenaikan Yesus Kristus ke Surga

Sepanjang 4 puluh hari sehabis kebangkitan, Yesus menampakkan diri pada para muridNya. Sepanjang itu, keadaanNya yang agung sedang terselimuti dalam wujud badan seseorang orang lazim, alhasil para murid- murid- Nya bisa mengidentifikasi Ia( bandingkan Markus 16: 12; Lukas 24: 15; Yohanes 20: 14- 15; 21: 4).

Setelah Tuhan Yesus berdialog begitu pada mereka, terangkatlah Beliau ke Kayangan, kemudian bersandar di sisi kanan Allah”( Markus 16: 19) Gereja memercayai kalau Kristus naik ke Kayangan dengan badan serta jiwa- Nya.

Perihal itu diakibatkan sebab ke- Allahan- Nya, Yesus tetap terletak bersama dengan Allah Bapa serta Allah Arwah Bersih. Dengan kenaikan- Nya ke Kayangan– dengan badan serta jiwa– hingga Kristus buat selamanya bawa aliansi kodrat kemanusiaan- Nya yang sudah agung bersama dengan ke- Allahan- Nya. Ekskalasi Kristus ke Kayangan berlainan dengan penaikan Ibu Maria ke Kayangan.

Ibu Maria dinaikan ke Kayangan sebab daya Allah, sebaliknya Kristus naik ke Kayangan sebab kekuatan- Nya sendiri– sebab Ia merupakan sangat Allah. Rasul Paulus menerangkan:” Beliau yang sudah turun, Beliau pula yang sudah naik jauh lebih besar dari pada seluruh langit, buat memenuhkan seluruh suatu.”( Efesus 4: 10). Dengan begitu, Yesus naik ke Kayangan serta ditinggikan lebih besar dari seluruh suatu bagus di alam ataupun di Kayangan, apalagi seluruh suatu diletakkan di dasar kaki Kristus( Amati Efesus 1: 20- 22). Ekskalasi Yesus Kristus ke Kayangan, memiliki arti kalau Beliau ditinggikan dengan maksimal, perihal itu dikatakan dengan percakapan” Bersandar di sisi kanan Allah Bapa.”

bersandar di bagian kanan Bapa” memiliki arti kalau Yesus Kristus sehakikat dengan Bapa serta fadilat serta martabat. Bersandar di sisi kanan Bapa berarti dini kewenangan Mesias.

Pandangan rasul Daniel dipadati:” Kepada- Nya diserahkan kewenangan, fadilat, serta kewenangan selaku raja. Seluruh bangsa, kaum bangsa, serta bahasa berbakti kepada- Nya. Kekuasaan- Nya abadi serta tidak hendak sirna. Kerajaan- Nya tidak hendak musnah”( Daniel 7: 14). Semenjak dikala ini para Rasul jadi saksi- saksi” kekuasaan- Nya”, yang” tidak hendak selesai”( Syahadat Nisea- Konstantinopel).